Tangis Soekarno
Tak lelah kau berjuang
Menelan pahitnya penjara
Menyaksiakan penjajah menjadi raja di negeri ini
Dan merasakan sakitnya penjajahan
Menyaksikan….
Darah seolah air
Tergenang dimana – mana
Nyawa seolah tak berharga
Pembunuhan di mana – mana
Membayangkan “Merdeka” bagi negeri ini
Seolah hasrat menggenggam air
Seolah hasrat menggenggam matahari
Seolah hasrta menyatukan bumi dan langit
Namun…..
Tuhan tak menghendaki bayangmu
tuhan melebur bayang semu mu
Mancabut khayal burukmu
Luluhnya hiroshima
Hancur leburnya nagasaki
Membuka gerbang kemerdekaan negeri ini
Indonesia…
Kini kau di gerbang kemerdekaan mu
namun tidak untuk soekarno
diri itu masih terbelenggu
diri itu masih terpenjara hasrar
Hasrat tuk membangun negeri ini
kau termenung
Kau berpikir..
Dan kau menangis…
Membayangkan diri itu tak mampu
Tak mampu tuk membangun negeri ini…
Lagi – lagi…
Tuhan datang dengan karunianya
Membuka setitik jalan pikirmu
Tuk membangun pondasi negeri ini
Pancasila…
5 butir mutiara indah kau temui
Tuk menjadi dasar pondasi negeri ini
Dari dalam negeri ini sendiri…
Indonesia…
Penulis Pipih Rapiah Nurhidayah (pipih98.wordpress.com)